PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA


NAMA: Atqiya Sajidah Ibadurrahman
  KELAS: 10-D
 

PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Pada remaja saat ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatar belakangi merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertatik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Masa remaja bisa jadi masa di mana individu mengkonsumsi rokok. Smet berpendapat bahwa usia pertama kali merokok umumnya berkisar antara usia 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Usia tersebut dapat dikategorikan termasuk dalam rentangan masa remaja. Lebih jauh lagi Data WHO mempertegas bahwa remaja memiliki kecenderungan yang tinggi untuk merokok, data WHO menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja.Perilaku merokok lebih tinggi ditemukan oleh orang yang mengalami stress dari pada tidak. Data yang dihasilkan menyatakan bahwa perokok yang mengalami stress atau mengalami kejadian hidup yang tidak menyenangkan susah untuk berhenti merokok. Walaupun perokok menyatakan bahwa merokok dapat mengurangi rasa stress tapi kenyataannya berhenti merokok dapat mengurangi stress.

B.      Tujuan

              Untuk mengetahui apa itu  rokok dan merokok.
  Untuk mengetahui faktor –faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
  Untuk mengetahui bahaya merokok pada remaja.




BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian merokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Menurut kamus Bahasa Indonesia (2008), merokok didefinisikan sebagai menghisap rokok, sedangkan rokok itu sendiri diartikan gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas, dsb). Armstrong berpendapat bahwa merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar. Pendapat lain dari Levy menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.  Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya.
2.      Penyebab anak-anak remaja merokok

2A. Pengaruh orang tua dan keluarga/sosialisasi tidak sempurna
Salah satu penyebab para remaja menjadi perokok adalah karena sosialisasi tidak sempurna dari orang tua dan keluarga mereka, misalnya kurangnya perhatian dari orang tua, orang tua yang perokok juga menyebabkan anakny menjadi perokok karena anak encontoh orang tuanya, orang tua yang terlalu sering memberikan hukuman fisik yang keras kepada anaknya, sehingga anaknya tidak nyaman, setres itu juga enyebabkan anak remaja menjadi perokok.
2B. Pengaruh lingkungan/masyarakat/teman sebaya
            Banyak fakta membuktikan, banyak remaja yang menjadi perokok disebabkan karena teman sebayanya yang perokok juga.Biasanya saat remaja, anak lebih menghabiskan waktu dengan teman, anak juga mudah terhasut dengan lingkungan dia dengan teman-temannya.Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakn banyak remaja merokok maka semakn besar kemunkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya

            Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu pada perokok. Para remaja yang berada di lingkungan masyarakat perokok otomatis perlahan dia akan menjadi perokok juga.
2C. Faktor kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu sifat kepribadian yang bersifat pada pengguna obat-obat(termasuk alcohol)ialah konformitas sosial.

2D. Pengaruh dari iklan

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampikan gambaran bahwa perokok adalah lambing kejantanan atau glamou.

3.      Akibat  dari remaja yang perokok

3A. bahaya kesehatan
Seperti yang sudah diketahui, ada ribuan zat racun yang terkandung dari dalam rokok. Dari segala bahan berbahaya tersebut, kita pasti bisa terkena penyakit apa saja. Segala jenis kanker, gangguan pernafasan kronis, stroke, penyakit jantung, gangguan fungsi seksual, bronchitis, batuk dan masih banyak lagi. Efek tentang penurunan kesehatan ini memang tidak langsung dirasakan, tapi biasanya akan dirasakan ketika sudah dewasa atau tua. Bagi pelajar wanita yang nekat merokok, jangan heran apabila ketika sudah dewasa akan selalu mengalami keguguran bahkan melahirkan bayi cacat.
3B.  social dan kejiwaan
Bahaya merokok bagi pelajar mencakup masalah social.Pelajar yang merokok bisa saja dijauhi oleh banyak teman karena kebiasaan buruknya ini. Peristiwa seperti ini tentu akan mempengaruhi kejiwaan seorang pelajar. Ia bisa saja menjadi tidak percaya diri, merasa dikucilkan atau malah akan menjadi pemarah dan pemberontak.

3C. masalah keuangan
faktanya, emaja yang perokok otomatis dia akan sering membuang uang hanya untuk membeli rokok, membohongi orang tuanya meminta uang dengan alas an untuk membeli suatu peralatan sekolah atau sebagainya.
4.      Upaya mengatasi perilaku merokok pada remaja
Orang tua harus lebih memperhatikan dan mengawasi tingkah laku anak dan meluruskan kenakalan dan penyimpangannya.Sehingga dapat mengembalikan mereka kepada kebenaran dan mereka mendapatkan keselamatan kembali.Harus ada pengarahan tentang bahaya dan larangan merokok untuk mencegah anak remaja merokok oleh sekolah, semacam motivasi untuk anak agar tidak merokok.
5.      Kasus perilaku merokok pada remaja di Indonesia

Perokok pemula di Indonesia yang berusia 5-9 tahun meningkat dari tahun ke tahunnya. Bahkan, peningkatannya sebanyak enam kali lipat dalam 12 tahun terakhir ini, yakni 71.126 anak di tahun 1995 menjadi 426.214 di tahun 2007.
Berdasarkan data dari World Health Organization tahun 2008, Indonesia menduduki posisi ketiga di dunia setelah China dan India dengan jumlah perokok terbesar yakni lebih dari 68 juta penduduk Indonesia.Hal ini disampaikan oleh peneliti Quit Tobacco Indonesia (QTI), Retna Siwi Padmawati, dalam jumpa persnya di Yogyakarta, Rabu (30/5).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY Sarminto menuturkan, berdasarkan hasil survei dinas kesehatan provisnsi DIY tahun 2009 menunjukkan bahwa 50 persen remaja SMA dan 30 persen remaja SMP di Yogyakarta pernah mencoba merokok. Angka merokok di DIY juga cukup tinggi mencapai 31 persen dari jumlah penduduk.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Titi Savitri menambahkan perlu adanya keterlibatan serius perguruan tinggi untuk menghadapi industri rokok.Pasalnya, industri rokok saat ini dinilai semakin merajai kehidupan generasi muda.Dicontohkan, meski Rektor UGM telah mengeluarkan Peraturan Rektor UGM No.77/PII/SK/HT/2005, kampus ini masih menerima bantuan dari perusahaan rokok."Mungkin karena law enforcement dan endorsement belum kuat, belum ada sanksi yang diberikan kepada pelanggar, sehingga masih didapati hal tersebut," katanya.
Kendati demikian, ia menyebutkan FK UGM berupaya konsisten dengan menolak setiap bentuk bantuan dari perusahaan rokok. Menurutnya hal ini sebagai bentuk perjuangan FK UGM memerangi rokok dan memberikan edukasi kepada masyarakat

KESIMPULAN

Perilaku merokok adalah suatu kegiatan atau aktivitas membakar rokok dan kemudian menghisapnya dan menghembuskannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Perilaku merokok banyak menghinggapi para remaja karena remaja memiliki rasa penasaran atau rasa ingin mencoba-coba yang cenderung tinggi, termasuk ingin mencoba merasakan rokok. Perilaku merokok pada remaja disebabkan oleh factor orangtua dan keluarga, teman sebaya, kepribadian, iklan-iklan, linkungan dan masyarakat. Remaja yang perokok dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, social dan jiwa, juga keungan orang tua.Upaya untuk mengatasi perilaku merokok pada remaja adalah dengan orang tua yang lebih memperhatikan dan mengawasi tingkah laku anaknya.Dan dengan sekolah yang memberikan seminar tentang bahaya dan larangan merokok.

0 Response to " PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA "

Posting Komentar

wdcfawqafwef