Mobilitas Sosial Dahlan Iskan

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami rahmat dan hidayahnya. Selawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad saw. beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain.
                  
1.      PENDAHULUAN

1.1  Biografi








Dahlan Iskan
Magetan, 17 Agustus 1951

Agama                               : Islam
Riwayat Pendidikan            :
SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun
Madrasah Tsanawiyah Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan
Madrasah Aliyah Pesantren Sabilil Muttaqien, Takeran, Magetan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda, 2,5 tahun (DO)


Gelar Kehormatan              :
Doktor Honoris Causa (2013)
Bidang Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang
Doktor Honoris Causa (2013)
Doctor Of Humanism, University Of Arrelano, Phillipines
Professor Tamu (2013)
Universitas Malaya Perlis, Malaysia

1.2        Perumusan Masalah
1.   Bagaimana mobilitas yang terjadi pada Dahlan Iskan?
2.   Mengapa mobilitas sosial tersebut dapat terjadi pada Dahlan Iskan?

2.   PEMBAHASAN

2.1  Mobilitas Dahlan Iskan
Dahlan Iskan kecil yang dibesarkan di lingkungan pedesaan dengan nuansa religius dan kondisi serba kekurangan. Bahkan saat kecil, Ia hanya memiliki pakaian berupa satu celana pendek, satu baju dan satu sarung. Kalau lapar mendera, dia terpaksa mencuri tebu milik pabrik gula di dekat rumahnya.
Puluhan tahun kemudian, Dia diminta untuk menjadi pemimpin puluhan pabrik gula yang sedang sekarat di seluruh Indonesia.
Dahlan memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih menjadi calon reporter Harian Mimbar Masyarakat di Samarinda. Dia juga aktif dalam kewartawanan kampus dan organisasi pelajar Islam.
Saat Dahlan menjadi kepala biro majalah Tempo, Dia adalah satu – satunya wartawan yang meliput. Dia berhasil mendapat berita yang sempurna mengenai hal tersebut dan setelah diterbitkan, serbuan pujian tertuju padanya.
Pada tahun 1982, Dahlan Iskan dipercaya untuk memimpin Koran Jawa Pos yang dibeli oleh Eric Samola (Direktur Utama PT. Grafiti Pers, penerbit Tempo). Pada saat itu, pasar koran Surabaya dikuasai oleh Harian Surabaya Post dan Kompas.  Jawa Pos waktu itu hampir bangkrut dengan 6.800 eksemplar. Dalam waktu lima tahun pertama (1982 - 1987), Dahlan berhasil membuat Jawa Pos mengalami peningkatan dengan oplah 126.000 eksemplar dengan pendapatan Rp 10,6 miliar.
Pada tahun 1993, Dahlan Iskan memutuskan berhenti sebagai pemimpin redaksi dan pemimpin umum Jawa Pos. Inisiatifnya untuk berhenti karena percaya pentingnya regenerasi , memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya. Alasan lain adalah karena ia ingin lebih fokus sebagai orang nomor satu Jawa Pos News Network yang ia dirikan selanjutnya.
Pada tahun 1997, Ia berhasil mendirikan Graha Pena, gedung perkantoran berlantai 20, dan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Dahlan mengembangkan bisnis medianya dengan membentuk Jawa Pos News Network (JPNN) yang merupakan salah satu jaringan media terbesar di tanah air.
Dahlan mengidap penyakit kanker hati dan melakukan transpalasi hati pada tahun 2006. Kemudian Dahlan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Pesantren Sabilul Muttaqin (PSM).
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi Direktur Utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar. Selama kepemimpinannya, Dahlan membuat beberapa misi diantaranya bebas bayar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan dan pembangunan PLTS di ratusan pulau.
Dua tahun menjabat sebagai Direktur Utama PLN, pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri BUMN. BUMN pun mengalami banyak peningkatan dan menjadi kebanggan Indonesia berkatnya.
Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta Dahlan Iskan mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar.
2.2  Motivasi Dahlan Iskan

Dahlan Iskan, orang kebanggaan Negeri ini. Pemuda yang berlatar belakang keluarga serba kekurangan saja mampu menggapai kesuksesan luar biasa tersebut. Beruntung Ia berasal dari lingkungan religius dari desa maupun keluarganya. Sehingga Ia memiliki kebiasaan yang baik, Dahlan selalu menunaikan kewajiban sebagai muslim. Ia tidak pernah meninggalkan shalat 5 waktu, berdoa dan patuh kepada kedua orang tua. Mungkin itu adalah salah satu keberuntungan dari ketaatannya kepada Allah SWT. dan kedua orang tuanya, sehingga ridho Mereka membawa kemudahan bagi Dahlan Iskan.

Hidupnya begitu teratur dan disiplin, setiap harinya selalu terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Setiap apa yang ingin Ia kerjakan tertata. Nampaknya Dahlan termasuk orang golongan beruntung karena kedisiplinannya sehingga hari berikutnya lebih baik dari kemarin.

Meskipun Dahlan sempat mengidap kanker, Ia tetap semangat dan pantang menyerah. Dia terus berusaha, "kerja, kerja, kerja" begitu mottonya dan percaya akan apa yang telah dia lakukan itu adalah yang terbaik, selanjutnya tergantung ridho-Nya. Percaya diri akan potensinya dan keimanannya kepada Allah SWT. membuat hampir setiap hal yang Ia kerjakan hasilnya baik.

Meskipun Dahlan telah berhasil menjadi kepercayaan Indonesia, Ia tetap rendah diri bukan karena pencitraan melainkan karena menurutnya hal itu adalah kewajiban.
3.   KESIMPULAN

Mobilitas yang ditempuh selama hidupnya mulai dari bawah hingga sampai keatas tidak terlalu rumit beliau menggapainya, bermula karena beliau sangat amanah dan bijaksana sehingga dapat dipercaya memegang jabatan yang sangat berat. Beliau juga sangat disiplin dan teratur dalam bekerja, jadi siapapun yang memberikan amanah kepadanya, pasti beliau akan kerjakan semaksimal mungkin. Dan sekarang beliau adalah orang kepercayaan Indonesia, beliau tetap rendah diri karena menurut beliau itu adalah sebuah kewajiban.






















FOTO DAHLAN ISKAN


 






Gambar 1









Gambar 2


 









Gambar 3

0 Response to " Mobilitas Sosial Dahlan Iskan "

Posting Komentar

wdcfawqafwef