KAJIAN LENGKAP MENGENAI KASUS WTC DAN TERORISME DUNIA
MAKALAH SOSIOLOGI
oleh
Brian Estadimas Arfeto
X-A
SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU NURUL FIKRI
Jln. H. Sairi, no. 145, Kelapa dua, Tugu, Cimanggis
DEPOK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belakangan ini banyak terjadi kasus terorisme di Indonesia, Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat pada tanggal 11 September 2001, dikenal sebagai "September Kelabu". Lalu baru-baru ini kita semua dikagetkan dengan aksi pengeboman lagi oleh sekelompok organisasi yang belum kita ketahui.
Sejak mencuatnya kasus 11 September di Amerika Serikat, Negara-negara di dunia mulai meningkatkan keamanan dan berbagai langkah antisipasi terhadap gerakan terorisme, baik yang dating dari luar maupun dalam.
Faktanya, Amerika dan Zionis selalu melakukan tuduhan terhadap umat muslim, padahal belum bisa dipastikan kebenarannya kalau muslim yang melakukan. Sehingga akibat peristiwa tersebut, umat seluruh dunia "Membuka Mata" terhadap umat muslim.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindak kejahatan terorisme?
b. Bagaimana dampak terorisme dan kasus WTC terhadap warga amerika itu sendiri maupun bagi dunia internasional?
c. Bagaimana tanggapan mengenai terorisme dan kasus WTC terhadap warga Amerika itu sendiri maupun bagi dunia Internasional?
d. Bagaimana dampak kasus terorisme dunia dan kasus WTC terhadap umat muslim di seluruh dunia?
e. Apa fakta-fakta yang terselubung di balik kasus WTC?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa yang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindak kejahatan terorisme
b. Mengetahui bagaimana dampak terorisme dan kasus WTC terhadap warga amerika itu sendiri maupun bagi dunia internasional
c. Mengetahui fakta tertentu di balik kasus WTC
d. Mengetahui bagaimana dampak kasus terorisme dunia dan kasus WTC terhadap umat muslim di seluruh dunia
e. Mengetahui fakta-fakta yang terselubung di balik kasus WT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Tindak Terorisme
Terorisme selalu menjadi perbincangan di berita televisi dan di koran, sebenarnya apa yang menyebabkan seseorang untuk melakukan aksi terorisme maupun kejahatan tersebut?
Terorisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah menggunakan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan, dalam usaha mencapai suatu tujuan (terutama tujuan politik).
Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut (biasanya untuk tujuan politik). Terror adalah perbuatan sewenang-wenang, kejem, bengis dan usaha menciptakan ketakutan, kengerian oleh seseorang atau golongan.
Yang utama adalah alasan eksternal, ini adalah pemicu atau rangsangan dari luar yang merangsang untuk melakukan perbuatan tersebut yaitu ketidak adilan, ketidak adilan dalam penegakan dan perlakuan hukum kepada umat Islam baik dalam negri maupun luar negeri.
Ini dapat dilihat dari perlakuan Amerika terhadap Palestina yang sedang dijajah oleh tentara Zionis. Amerika dan PBB hampir sepenuhnya pasif terhadap kasus Palestina tersebut. Namun ketika pesawat tempur Irak melakukan eksploitasi terhadap Kuwait, Amerika bertindak cepat dalam kasus tersebut. Seperti yang kita lihat keadaan Irak saat ini, mereka ditindas oleh Amerika. Tentu ini merupakan suatu ketidak adilan bagi umat muslim.
Kasus lain yaitu dapat dilihat pada penegakan hukum pada saat konflik horisontal di poso dan ambon. Karena kalau diperhatikan, sebagian besar sasaran bom bom diatas berhubungan dengan umat Nasrani dan peristiwa Poso. Jawabannya akan mudah ditebak, yaitu karena umat islam merasa adanya ketidak adilan dalam penegakan hukum di negeri ini.
Seperti yang saya kutip dari Islam Times Organization :
Mengapa ketika sejumlah orang Islam yang masuk dalam DPO menyerahkan diri, kemudian diadili, mereka dikenai pasal UU Terorisme. Sedangkan kelompok Kristen, seperti Pendeta Damanik yang tertangkap basah membawa mobil berisi puluhan senjata dan amunisi hanya dihukum 3 tahun , Tibo Cs hanya dijerat pasal KUHP.
Mengapa, ke 29 orang Muslim yang di-black list dan dimasukkan ke dalam DPO aparat kepolisian, tidak jelas alasannya. Sedangkan 16 orang pentolan yang disebut oleh Tibo sebagai otak dari kerusuhan Poso, mengapa tidak dimasukkan ke dalam DPO atau ditangkap?
Mengapa setiap kali terjadi kerusuhan yang melibatkan warga Muslim di Poso, pemerintah menurunkan Densus 88. Tetapi bila kerusuhan yang sama dilakukan warga Kristen, seperti kerusuhan di Papua, dan kemudian Tentena yang dilakukan warga Kristen yang menolak eksekusi Tibo dengan membakar kantor Bupati dan ratusan rumah penduduk, pemerintah tidak menurunkan Densus 88 untuk memburu mereka, padahal mereka melakukan perusakan dan memiliki senjata! Apakah Densus 88 dipersiapkan khusus untuk memburu aktivis Muslim? ( disarikan dari Siaran Pers Majelis Mujahidin soal Densus 88 tanggal 26 Januari 2007 )
Mengapa ketika Ustd Muhammad Al Khathath iseng membuat susunan Kabinet Dewan Revolusi Islam disebut ancaman Makar tetapi NII KW-9 tidak disebut ancaman makar?
Mengapa Ustad ABB dipaksakan dengan pasal karet membiayai terorisme diaceh sedangkan Demokrat yang menyumbang ke NII tidak ditindak juga? Benarkah NII ini dibuat dan dipelihara oleh pemerintah?
2.2 Fakta Tertentu Dibalik WTC dan Terorisme Dunia
Islam dan teroris merupakan dua kata yang berlawanan dan tidak bisa disamakan. Islam merupakan agama monoteis yang menuntut kepatuhan total kepada Tuhan. Islam berarti kedamaian (salam), kebaikan, dan keselamatan. Dengan kata lain, Islam memberi seseorang kedamaian jiwa dan kebaikan hidup serta keselamatan dari balasan Tuhan dalam kehidupan sesudah mati. Sedangkan terorisme, meski memiliki banyak definisi, merupakan tindakan kekerasan terencana dan bermotivasi politik yang dilakukan terhadap orang-orang tak bersenjata atau penduduk sipil.
Terorisme selalu disalahkan kepada Islam, seperti contohnya kasus WTC, fakta yang sebenarnya adalah Amerika tidak mempunyai data yang valid bahwa kasus WTC dilakukan oleh muslim. Amerika mencap Islam sebagai agama Teroris, namun yang sebenarnya terjadi adalah, Amerika dan Zionis berusaha meyakini dunia bahwa Islam adalah yang dibelakang semua ini.
Afghanistan dan Irak dirudal atas nama perang melawan terorisme. Sedangkan kita tahu, Pemerintah Taliban sampai detik-detik terakhir tembakan salvo mesin perang Amerika tetap bersikukuh tidak tahu-menahu soal Tragedi WTC. Rezim Saddam Hussain pun tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti dituduhkan Washington.
Bahkan, Kepala Tim Inspeksi dikirim oleh Pentagon dengan 1000 pakar nuklir juga tak menemukan secuil molukel atom di Irak. Hal ini sama misterinya dengan Peristiwa 11 September 2001 itu sendiri.
Ada sejumlah pertanyaan yang sangat layak diajukan: benarkah Gedung WTC di New York hancur akibat hantaman pesawat?
Apakah mungkin gedung yang disangga baja itu meleleh hanya karena api? Mengapa jet-jet tempur AS tidak mengudara? Siapa sesungguhnya dalang di balik Tragedi 11 September? Apa kepentingan Washington dan Pentagon? Apa kaitannya dengan kepentingan energi di beberapa dekade mendatang. Bagaimana nasib dunia Islam?
Dengan demikian muncul jawaban penghancuran lewat ledakan, termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja penyangga. Puing-puing bekas gedung itu , memperkuat dugaan kehancuran akibat ledakan karena sebagian besar materi gedung menjadi seperti bubuk.
Lainnya, untuk menguapkan struktur baja penyangga diperlukan api dengan temperatur mendekati ribuan derajat Fahrenheit, sementara barang-barang kantor yang terbakar tidak bisa mencapai suhu sepanas itu.
Api yang disebabkan oleh bahan bakar jet dari pesawat tersebut paling lama hanya beberapa menit, dan selanjutnya api dari materi kantor akan membakar kemana-mana dalam 20 menit. .
Terakhir, Osama bin Laden (tersangka dalang Tragedi 11 September) menegaskan "Saya telah katakan… saya tidak terlibat dalam… 11 September".
2.3 Dunia akhirnya tahu, Islam bukanlah pelaku WTC, sehingga populasi Islam meningkat.
PARA ILMUWAN DAN BANYAK ORANG DI DUNIA INI TELAH TAHU JIKA PELAKU WTC 9-11 BUKANLAH OSAMA BIN LADEN ATAU ISLAM (ISLAM YG MANAPUN ITU).
CERITA WTC 9-11 TELAH DISYIARKAN MELALUI MASS MEDIA TENTANG KEBOHONGAN BESAR KEJADIAN WTC DAN TERBUKTI DUSTA MELALUI ILMU SAINS ARCHITECS.
BUKTI:
HIGH RISE STEELS CONTRUCTION MANAPUN TAK DAPAT LELEH, PATAH, APALAGI LEBUR MENJADI ABU HANYA OLEH API, APALAGI DALAM JANGKA WAKTU HANYA 1 JAM & RUBUH DALAM WAKTU KURANG DARI 10 DETIK SAJA.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Terorisme di dunia semakin marak terjadi, hal ini disebabkan akibat ketidak adilan terhadap dunia Islam, Islam selalu ditindas. Hal ini menyebabkan terorisme dan rasisme.
Kasus WTC tersebut, Amerika berusaha meyakini dunia dengan pengeboman di Irak dan pesawat WTC sehingga Islam yang disalahkan.
Akibatnya seluruh dunia takut dengan Islam. Namun setelah ditelusuri Amerika melakukan manipulasi terhadap dunia.
LAMPIRAN I
(Kasus WTC)
(Kasus Bom Bali)
LAMPIRAN 2
KASUS KASUS TERORISME YANG PERNAH ADA DI INDONESIA
Berikut adalah beberapa kejadian terorisme yang telah terjadi di Indonesia dan instansi Indonesia di luar negeri:
1981
- Garuda Indonesia Penerbangan 206, 28 Maret 1981. Sebuah penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Palembang ke Medan pada Penerbangan dengan pesawat DC-9 Woyla berangkat dari Jakarta pada pukul 8 pagi, transit di Palembang, dan akan terbang ke Medan dengan perkiraan sampai pada pukul 10.55. Dalam penerbangan, pesawat tersebut dibajak oleh 5 orang teroris yang menyamar sebagai penumpang. Mereka bersenjata senapan mesin dan granat, dan mengaku sebagai anggota Komando Jihad. 1 kru pesawat tewas, 1 tentara komando tewas, 3 teroris tewas.
1985
- Bom Candi Borobudur 1985, 21 Januari 1985. Peristiwa terorisme ini adalah peristiwa terorisme bermotif "jihad" kedua yang menimpa Indonesia.
2000
- Bom Kedubes Filipina, 1 Agustus 2000. Bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.
- Bom Kedubes Malaysia, 27 Agustus 2000. Granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bursa Efek Jakarta, 13 September 2000. Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan.
- Bom malam Natal, 24 Desember 2000. Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
2001
- Bom Gereja Santa Anna dan HKBP, 22 Juli 2001. di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, 5 orang tewas.
- Bom Plaza Atrium Senen Jakarta, 23 September 2001. Bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 6 orang cedera.
- Bom restoran KFC, Makassar, 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
- Bom sekolah Australia, Jakarta, 6 November 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta.
2002
- Bom Tahun Baru, 1 Januari 2002. Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bali, 12 Oktober 2002. Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa.
- Bom restoran McDonald's, Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
2003
- Bom Kompleks Mabes Polri, Jakarta, 3 Februari 2003, Bom rakitan meledak di lobi Wisma Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003. Bom meledak dii area publik di terminal 2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. 2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan.
- Bom JW Marriott, 5 Agustus 2003. Bom menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
2004
- Bom Palopo, 10 Januari 2004. Menewaskan empat orang.
- Bom Kedubes Australia, 9 September 2004. Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
- Ledakan bom di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember 2004.
2005
- Dua Bom meledak di Ambon pada 21 Maret 2005
- Bom Tentena, 28 Mei 2005. 22 orang tewas.
- Bom Pamulang, Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang Barat. Tidak ada korban jiwa.
- Bom Bali, 1 Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
- Bom Pasar Palu, 31 Desember 2005. Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.
2009
- Bom Jakarta, 17 Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.
2010
- Penembakan warga sipil di Aceh Januari 2010
- Perampokan bank CIMB Niaga September 2010
2011
- Bom Cirebon, 15 April 2011. Ledakan bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon saat Salat Jumat yang menewaskan pelaku dan melukai 25 orang lainnya.
- Bom Gading Serpong, 22 April 2011. Rencana bom yang menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang Selatan, Banten dan diletakkan di jalur pipa gas, namun berhasil digagalkan pihak Kepolisian RI
- Bom Solo, 25 September 2011. Ledakan bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai kebaktian dan jemaat keluar dari gereja. Satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan 28 lainnya terluka.
0 Response to " KAJIAN LENGKAP MENGENAI KASUS WTC OLEH BRIAN ESTADIMAS "
Posting Komentar