Broken Home

Makalah Sosiologi

Broken Home

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Nama: Fityan Azizi

Kelas: 10 C

 

 

 

BAB 1

Pendahuluan

1.     Deskripsi kasus

Fityan (bukan nama sebenarnya), 16 tahun hidup sendirian di kamar kos ukuran 4X6. Fityan bukan anak yatim piatu apalagi anak sebatang kara. Ia memilih hidup sendirian daripada hidup di tengah tengah prahara rumah tangga ayah dan ibunya.  Belum lama ayah dan ibunya bercerai, tapi mereka masih dalam urusan sengketa harta gono-gini. Fityan kehilangan kasih sayang dari ibunya, juga kehilangan perlindungan dari ayahnya. Hidup sendiri, tapi ia masih menggunakan harta ayahnya untuk hidup sehari-hari. Di masa remajanya yang labil seringkali Fityan mencoba-coba meminum minuman keras. Berteman dengan siapapun, terjerumus pergaulan bebas, bahkan sampai memakai obat-obatan terlarang.

2.     Rumusan Masalah

 

1.     Apa Definisi Broken Home?

2.     Apa akibat Broken Home?

3.     Bagaimana Solusi Broken Home?

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

PEMBAHASAN

1.     Pengertian Broken Home

Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur.     

Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka Cuma ingin cari simpati pada teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka. Untuk menyikapi hal semacam ini kita perlu memberikan perhatian dan pengerahan yang lebih agar mereka sadar dan mau berprestasi.

 

2.     Dampak Broken Home dalam Perkembangan Remaja

A.    Perkembangan Emosi

Emosi merupakan situasi psikologi yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah, ekspersi mimik wajah, dan tubuh. Perceraian adalah hal yang harus dihindari, agar emosi anak tidak terganggu karena perceraian pengalaman tramatis bagi anak.

 

Perceraian membuat anak membuat tempramen anak menjadi lebih hebat. Anak yang kebutuhannya kurang dipenuhi oleh orang tua emosinya menjadi sangat mudah terpancing. Anak yang dulunya pendiam bisa saja sekarang menjadi keras, kasar, bertempramen tinggi. Lalu bisa saja anak tersebut menjadi murung dan sedikit-sedikit marah serta menjadi pemalas. Kemudian perkembangan emosi membuat ketidakstabilan emosi anak, karena anak tersebut dapat dengan tiba-tiba meledak emosinya dan menjadi lebih kasar dan keras.

 

 

B.     Perkembangan Sosial Remaja

Tingkah laku sosial kelompok yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif dalam kelompok atau masyarakat. Dampak keluarga Broken Home terhadap perkembangan sosial remaja adalah sebagai berikut: Perceraian orang tua menyebabkan ketidakpercayaan diri terhadap kemampuan dan kedudukannya, Anak sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan, Dampak bagi remaja putri yang tidak mempunyai ayah berperilaku dengan salah satu cara yang ekstrim terhadap laki-laki, mereka sangat menarik diri pasif dan minder kemungkinan yang kedua terlalu aktif, agresif dan genit.

 

C.     Perkembangan Kepribadian

 Seorang anak yang mengalami broken home lebih cenderung memiliki ciri-ciri:

-          Berprilaku nakal

-          Mudah menyerah dan gampang mengalami keputus asaan

-          Hidupnya terasa hampa

-          Mengalami depresi

-          Melakukan hubungan seks bebas

-          Menggunakan obat-obatan terlarang

 

D.    Sikap Negatif Akibat Broken Home

Berikut adalah Sikap negatif dalam menghadapi Broken Home :
- Denial: Si anak sepertinya tidak menunjukan reaksi apa apa bahkan cenderung menyangkal : ah memang mereka begitu, tapi ah, kenapa memang?" mereka tidak tertarik untuk membicarakannya.  Padahal justru di saat saat seperti ini ia butuh bimbingan dan kekuatan dari orang lain yang dapat membimbing dalam kebenaran.
- Shame : Si anak dibalik penyangkalannya merasa begitu malu, akan keberadaan hidupnya. Ditunjukan dengan khayalan khayalan "seandainya saya memiliki orang tua yang bahagia".
- Guilt : Si anak merasa kecil hati karena jangan-jangan keberadaannya juga salah satu penyebab keributan atau perceraian mereka; atau merasa "kok saya tidak dapat berbuat apa apa sih".

- Anger : Si anak akan merasa begitu kesal sebab menurut mereka banyak keributan orang tua yang tidak rasional.  "masa cuma itu aja diributin tidak dewasa banget sih" .
- Iini secure : Si anak merasa kemana ia harus lari, keluarga sudah menjadi tempat yang menakutkan, tidak aman dan damai.

 

E.     Dampak Positif Akibat Broken Home

 

-          Menjadikan seseorang mendekatkan diri kepada Tuhan

-          Menjadikan seseorang itu dewasa dalam berfikir

-          Dapat menarik kesimpulan dan selalu berfikir positif atas takdir yang ia terima

-          Tetap menjaga diri dan selalu memegang teguh kebenaran

-          Dapat mengambil hikmah dari masalah tersebut

 

F.     Efek Kehidupan Seorang Broken Home

 

1.    Academic problem: Seorang yang mengalami broken home akan menjadi orang yang malas belajar, dan tidak bersemangat untuk berprestasi.
2.    Behavioural problem: Mereka mulai memberontak, kasar, masa bodoh, memiliki kebiasaan merusak, seperti mulai merokok, minum minum, judi, lari ketempat pelacuran, daln lainnya.
3.    Sexual problem: Krisis kasih sayang yang didaptkan akhirnya membuat ia coba tutupi dengan mencukupi kebutuhan hawa nafsu
4.    Spritual problem: Mereka kehilangan father's figure sehingga Tuhan, pendeta, atau orang orang rohani hanya bagian dari sebuah sandiwara kemunafikan

3.     Gangguan Kejiwaan Pada Seorang Broken Home

 

1.    Broken Heart : Si anak merasakan kepedihan dan kehancuran hati sehingga memandang hidup ini sia sia dan mengecewakan. Kecenderungan ini membentuk si anak tersebut menjadi orang yang krisis kasih dan biasanya lari kepada yang bersifat keanehan sexual. Misalnya sex bebas, homo sex, lesbian, jadi simpanan tante girang, tertarik dengan isteri orang, atau suami orang dan lainnya
2.    Broken Relation : Si anak merasa bahwa tidak ada orang yang perlu di hargai, tidak ada orang yang dapat dipercaya serta tidak ada orang yang dapat diteladani. Kecenderungan ini membentuk si anak menjadi orang yang masa bodoh terhadap orang lain, ugal ugalan, cari perhatian, kasar, egois, dan tidak mendengar nasihat orang lain, cenderung "semau gue".
3.    Broken Values : Si anak kehilangan "nilai kehidupan" yang benar. Baginya dalam hidup ini tidak ada yang baik, benar, atau merusak yang ada hanya yang "menyenangkan" dan yang "tidak menyenangkan", pokoknya apa saja yang menyenangkan saya lakukan, apa yang tidak menyenangkan tidak saya lakukan.

 

4.     Realita Remaja yang Mengalami Broken Home

Penyebab broken home yang biasanya disebabkan karena perceraian, permasalahan keluarga, dan lain-lain.

Biasa remaja yang mengalami broken home lebih cenderung melarikan diri menuju hal yang negatif, seperti terjerumus ke dalam narkoba, sex bebas, cenderung lebih menutup diri, tidak bergairah dalam menjalani hidup, dan lainnya, akan tetapi ada pula yang justru lari ke arah yang lebih positif seperti menjadi lebih dewasa terutama dalam pola pikir, menjadikan ajang pendekatan kepada Tuhan, dapat menjadi seorang yang dewasa dan dapat mengambil hikmah dari masalah tersebut.

 

5.     Solusi Terhadap Remaja Broken Home Agar Meminimalisir Dampak Negatif

a.     Berbasis Pendidikan Formal

            Hendaknya remaja yang mengalami broken home harus memperbanyak ilmu dengan giat dan sungguh-sungguh sebagai motivasi karena agar kelak ketika ia dewasa nanti dengan ilmu yang bermanfaat ia dapat menentukan mana yang baik untuk keluarganya dan mana yang buruk untuk keluarganya kelak. Selain itu remaja tersebut harus memperbanyak ilmu seperti belajar di sekolah – sekolah, institute – institute, tempat kursus dan lainnya. Tak hanya sekolah dan tempat kursus, Institute pendidikan juga memiliki peran penting dalam memperbaiki pola pikir dan sikap seseorang. Karena itu pendidikan formal harus berjalan maksimal.

 

b.     Berbasis Masyarakat atau Sosial

Masyarakat secara umum diartikan sebagai sebuah kesatuan yang terjadi antara dua orang atau orang atau lebih manusia yang berada dalam sebuah wilayah dalam jangka waktu tertentu. Atau bisa disebut juga tempat dimana orang-orang dengan berbagai latar belakang membentuk sebuah sistem. Mereka hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang saling tergantung satu sama lain. Pencerahan berbasis masyarakat ini diharapkan dapat menggugah, mendorong dan menggerakkan masyarakat untuk sadar, peduli, dan aktif terhadap remaja yang mengalami broken home.

 

6.     Faktor-faktor penyebab Broken home

 

- Permasalahan keluarga yang telah lama memuncak

- Perang dingin dalam keluarga

- Terjadinya perceraian kedua orang tua

- Ketidakdewasaan sikap orang tua

- Perkelahian orang tua didepan anak

- Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab

- Jauh dari Tuhan, sehingga masalah tidak diserahkan kepada Tuhan

- Adanya permasalahan ekonomi dalam keluarga

- Hilangnya kehangatan dalam keluarga

- Adanya Masalah Pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

PENUTUP

1.     Kesimpulan

Masa remaja merupakan masa dimana seorang sedang mengalami peralihan karena ia akan menginjak dewasa. Remaja berada dalam masa peralihan. Dalam masa peralihan itu remaja sedang mencari jati dirinya. Dan dalam proses perkembangan itu remaja membutuhkan perhatian dan bantuan dari orang – orang terdekat terutama orang tua. Oleh karena itu kepada seluruh orang tua agar memperhatikan perkembangan anak dan tak hanya mementingkan egonya masing – masing setelah berpisah dan bercerai. Karena sesungguhnya setiap anak selalu membutuhkan dukungan, masukan, motivasi dan kasih sayang lengkap dan seutuhnya dari kedua orang tuanya.

 

2.     Saran

Pada dasarnya semua kembali kepada masing-masing pribadi dalam menyelesaikan permasalahan, apabila rumah tangga dirasa kurang harmonis apakah masih ada tindakan lain selain mengambil keputusan bercerai. Sikap saling pengertian dan saling menghargai merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh seorang pasangan.

 

 

 

0 Response to " Broken Home "

Posting Komentar

wdcfawqafwef