Alhamdulillahirabbil'alamin selalu terpanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang selalu mengiringi langkah kita para umat muslim dalam suka maupun duka. Dan terutama saya sangat bersyukur atas izin Allah SWT yang mengiringi jalannya proses belajar saya sehingga selesai sudah Makalah Sosiologi saya yang membahas "Kasus Bullying di SD zaman sekarang"
Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi
Banyak sekali kejadian bullying yang marak di dunia remaja Indonesia, terutama di dunia sekolahan. Tetapi, apakah wajar jika fenomena ini terjadi kepada kisaran anak yang masih duduk di Sekolah Dasar? apa yang memotivasi mereka untuk melakukan perilaku yang sangat jelas menyimpang dari kehidupan sosial anak SD yang seharusnya.
Maka dari itu, saya Andriaty Kusumaningrum kelas X-D dari SMAIT Nurul Fikri bertekad untuk menganalisis dan menyimpulkan ada apa di balik banyaknya kasus bullying yang terjadi dalam dunia sorak sorai Sekolah Dasar. InsyaAllah saya akan sebisa mungkin mencari solusi yang bisa digunakan oleh para orang tua dan guru, juga lingkungan sekitar untuk mencegah terjadinya kasus bullying terhadap anak sd dan juga mengantisipasi agar anak SD dihimbau sejak dini.
POKOK MASALAH
Masalah yang akan saya analisis adalah kasus dari Renggo Khadafi, bocah berusia 11 tahun yang meninggal akibat pembullyan dari kakak kelasnya yang berada di SDN Makassar 09 pagi, Jakarta Timur. hal yang sangat sepele jika dilihat dari sudut pandang orang dewasa. Renggo hanya menjatuhkan Pisang coklat seharga Rp. 1000 milik sang kakak kelas yang berinisial SY, dan ketika renggo diminta untuk mengganti pun ia menggantinya. Entah bagaimana isu yang disebarkan bahwa sang kakak kelas, SY telah memukuli perut renggo dan wajahnya. tak hanya itu ketika renggo ingin kabur menyelamatkan dirinya, SY menendang bokong renggo didepan kawan-kawannya. Naas nasibnya, namun renggo tetap diam dan tidak melaporkan kejadian tersebut kepada pihak sekolah. Namun selang 5 hari dari kejadian tersebut, pada hari Sabtu (3/5) Renggo meninggal dunia, meninggalkan kakak tirinya yang telah merawatnya hingga kini.
Bisa dibayangkan, sungguh sepele dan tidak patut dipermasalahkan. sebuah pisang coklat seharga 1000 yang jatuh haus dibaya dengan nyawa yang tak ada harganya. Apa yang menyebabkan SY begitu marah kepada Renggo? sehingga dengan teganya bocah 6 SD tersebut merenggut nyawa adik kelasnya sendiri? Dikhawatirkan terjadinya gangguan psikologis terhadap SY, namun setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada keganjalan ataupun masalah dalam psikis SY. lalu apa betul renggo meninggal karena pendarahan pada selaput otak?
Saya tidak akan membahas kejadian renggo secara tuntas, saya hanya akan menganalisis bagian penyerangan yang terjadi antara SY dan Renggo. dapan dibuktikan bahwa untuk anak SD sekalipun emosi yang tak kuasa dibendung dapan mengakibatkan masalah yang sangat besar. darimana kah anak-anak SD itu mendapat pendidikan kekerasan? apakah dari orang tuanya? gurunya? atau dari tontonan adegan film kekerasan yang seharusnya tidak ditonton oleh anak usia belia? atau terlalu mengidolakan sosok pahlawan khayalan yang tetap saja memiliki unsur kekerasan di tiap adegannya? mari kita bahas satu-persatu.
Orang tua merupakan orang yang memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang anak. orang tua berperan sebagai orang yang mendidik tak hanya ilmu namun juga moral yang ada dalam kehidupan, baik sikap, perilaku, ataupun tata krama di lingkungan sekitar. namun apabila anak kurang sopan, belum tentu juga orang tua tidak memperhatikan. belum tentu juga orang tua memperhatikan. banyak kekerasan dalam dunia anak yang terjadi akibat sang anak yang berusaha mencari cara agar orangtuanya memperhatikan sikapnya. entah itu baik ataupun buruk. maka dari itu peranan orang tua sangat dibutuhkan. tidak hanya kehadiannya saja namun didikan dan kasih sayang orang tua yang selayaknya pun sangat dibutuhkan untuk anak-anak yang mungkin belum dapat dilepas dengan sendirinya di dunia luar.
Begitupula dengan guru, ada beberapa tipe guru yang menggunakan sikap represif terhadap anak didiknya dikarenakan pemikiran guru untuk mendidik anak didiknya. namun sayang, sikap seperti inipun kadang menyebabkan anak menjadi berwatak keras dan ingin menentang. inilah resiko dan tanggungan menjadi seorang guru, selain sebagai pengajar ilmu namun juga sebagai orangtua kedua anak didiknya selama di sekolah.
Adegan kekerasan yang sering kali ditayangkan di film-film mempengaruhi anak-anak kecil jaman sekarang dengan skala tinggi. doktrin yang diberikan oleh film bahwasanya disetiap pertengkaran akan ada yang menang dan akan dipandang sebagai jagoan diantara kawan-kawannya itu dapat mem "brainwashed" pola pikir anak kecil zaman sekarang. jangankan untuk anak kecil yang masih duduk di bangku SD, kadang bagi saya dan teman-teman yang kini sudah menduduki bangku kelas 10 di SMA masih memiliki pola pikir "jagoan-pecundang" dalam mindset kami. hal inilah yang sangat rentan dan dapan mendoktrin anak-anak zaman sekarang terutama anak SD karena pola pikir anak sd yang masih "nurut-nurut saja" dan polos.
Terdapat juga anak yang menyaksikan tontonan dewasa yang memiliki adegan yang sangat tidak patut dilihat oleh anak-anak dibawah 17 tahun. seperti pembunuhan, adu kuat atau hal lainnya. sungguh memprihatinkan mengetahui bahwa film-film yang mempengaruhi adalah doktrin dari film era globalisasi, yaitu film-film barat yang memiliki kedok sebagai kartun/ adaptasi buku terkenal.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa :
· Salah satu penyebab dari kekerasan yang dilakukan oleh anak SD zaman sekarang adalah sebagai ajang mencari perhatian kepada orang tuanya
· bahwa penyebab dari kekerasan yang arak-maraknya terjadi di kalangan anak sd sekarang dapat disebabkan oleh tontonan tidak sehat yan dibiarkan oleh orang tua, atau dilakukan secara diam-diam oleh sang anak.
· Himbauan kepada orang tua untuk memperhatikan anaknya secara lebih. karena bagaimanapun juga Kasih dari orang tua tak terhingga sepanjang masa, dan dapan mengalahkan segala macam bentuk emosi.
· Harus diadakan penyaringan adengan film-film baik film barat ataupun film dalam negeri sebagai tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kekerasan terhadap anak SD zaman sekarang.
· Hendaknya orang tua senantiasa memeriksa keadaan sang Anak. karena bagaimanapun juga tetap sangat dibutuhkan perhatian, kepedulian, dan kasih sayang orang tua untuk anaknya. jika ingin melepas anaknya, hendaklah melepasnya di usia yang cukup. janganlah melepas anak di usia-usia yang sangat rentan dan sangat membutuhkan didikan dan kasih sayang orang tua.
PENUTUP
Demikian makalah ini saya buat dan rangkai, terima kasih atas kerja sama bapak Firman Fajar, S.Sos yang telah memberikan saya tugas makalah dan juga memotivasi saya bahwa penyimpangan sosial bukanlah satu-satunya jalan keluar.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Andriaty Kusumaningrum
Penulis
.
0 Response to " KASUS BULLYING SD ZAMAN SEKARANG "
Posting Komentar